This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 16 April 2018

LKMM-TD 2018 Kegiatan Ke-6 Universitas Lambung Mangkurat

LKMM Vaganza
                Dengan mengangkat tema “Garden Fun Party” kegiatan ini dilaksanakan di flaza teknik.  Acara dimulai jam 02.00 PM yang didahului dengan upacara penutupan. Namun sebelum itu, barang bawaan wajib yang harus di bawa tetap di cek. Helm safety dan slayer juga tetap harus dikenakan, dan juga dilengkapi dengan Almamater. Untungnya upacara dilaksanakan di lapangan belakang yang tidak panas. Selesai upacara peserta melaksanakan sholat Ashar. Bagi laki-laki pergi ke Masjid Al-Baytar sedangkan yang perempuan di mushola fakultas. Usai shalat semua peserta diberi secarik kertas yang sudah dilengkapi tali yang nantinya ditulisi harapan dan impian lalu digantung pada saat registrasi.
                Rangkaian acara selanjutnya adalah with games, yaitu memukul piñata yang telah diisi makanan ringan. Setiap kelompok mengirim lima orang untuk mengikuti game tersebut. Satu kali permainan terdiri dari empat kelompok dan kelompok yang paling cepat menghancurkan piñata yang akan keluar menjadi pemenang. Games berakhir ketika mendekati azan maghrib. Peserta kembali melaksanakan ibadah lalu setelah itu ada penampilan dari beberapa kelompok. Karpet merah dibentangkan untuk para peserta dan para panitianya juga sebagai alas duduk sambil menikmati makanan bawaan kelompok. Tugas video yang telah dibuat peserta ditayangkan pada saat ini. Bagus-bagus menurut saya dan cukup mengundang tawa, eaaa.
                Gerimis muncul disaat yang kurang tepat. Terpaksa kami dipindahkan ke aula teknik yang berada dilantai tiga. Nah, disin  kembali ditampilkan lagi beberapa pentas seni dari kelompok dan ada juga penampilan tamu dari UKM Artpedia membawakan musik khas Kalimantan Selatan yaitu musik panting dengan lagu Saputangan Babuncu Ampat dan Paris Barantai. Di tempat ini juga kami diperkenankan untuk memberikan surat untuk kakak yang disukai dan kakak yang kurang disukai.
                Cuaca kembali bersahabat. Peserta dan panitia kembali turun ke plaza untuk menikmati rangkaian acara terakhir. Seru-seruan bareng melepas semua kepenatan selama beberapa minggu LKMM-TD ini.  Momen seperti ini banyak juga yang menggunakannya untuk berfoto bersama kelompoknya. Akhirnya tepat jam 00.00 acara benar-benar berakhir.
                Jangan takut jatuh teruntuk, karena dengan terbentur kau akan terbentuk – Tan Malaka
               

Minggu, 15 April 2018

LKMM-TD 2018 Kegiatan Ke-5 Universitas Lambung Mangkurat

Bagaimana rasanya menjadi seorang prajurit Negara? Nah, pada LKMM Lapangan ini kami bermalam di basecame TNI. Menjalani kehidupan ala-ala TNI dan merasakan makanannya TNI yang porsinya Subhanallah banyak sekali, bangun pagi dan tapi untungnya tidak disuruh lari-lari keliling lapangan.

Sabtu, 07 April 2018
Kami bangun lebih pagi dari biasanya. Bahkan ada temanku yang bangun jam 3. Setelah bangun, mandi, siap-siap, shalat subuh kami langsung berangkat menuju Fakultas Teknik Banjarbaru. Disana tidak boleh memarkir kendaraan, oleh karenanya kami memarkir kendaraan di kos teman kami yang dekat dengan lokasi. Lalu menuju FT itu dengan jalan kaki. Jam enam pagi kami harus sudah standby disana. Hari masih gelap, namun sekitar jam setengah enam kami tiba, peserta yang lain sudah padat. Sangat antusias sekali mereka pemirsah. FT bukan tempat kegiatan dilaksanakan, disini kami hanya dikumpulkan untuk menunggu transfortasi ke SECABA (Sekolah Calon Bintara) Gunung Kupang.  Sekitar satu jam menunggu beberapa buah mobil polisi dan truk datang. Kami berjejer rapi di dalam mobil dan sepanjang jalan menyanyikan lagu nasional.  Pengendara jalan raya lain hanya geleng-geleng kepala melihat kami yang mengenakan helm safety, slayer, baju lkmm-td dan celana training.

Perjalanan hanya memakan waktu 20 menit. Setelah itu kami langsung dibariskan di lapangan SECABA untuk melaksanakan upacara pembukaan. Di tengah cuaca yang sangat panas, banyak peserta yang hampir pinsan dan memilih untuk beristirahat di belakang.  Selesai upacara adalah Ishoma. Nah, ini dia pengalaman pertama saya makan sepeeri ini. Kami disuruh berbaris lalu mengambil nampan untuk makan. Nasi, sayur dan ikan dikautkan sehingga tidak bisa mengatur kuantitasnya. Makannya pun kami harus bersamaan sampai semua peserta mendapatkan bagiannya dan duduk rapi.  Selesai  makan peserta diarahkan ke mushola bagi yang muslim dan bagi yang non muslilm melaksanakan ibadah di gazebo.  Kemudian kami istirahat sebentar di barak lalu dilanjutkan berkumpul dilapangan lagi untuk melakukan foto bentuk huruf. Foto apa namanya ya, sebut saja foto kekinian dah.

Gerimis mulai turun sebentar lalu berhenti lagi. Kumandang azan di mushola terdengar lagi. sontak semua peserta yang muslim kembali melaksanakan sholat dan bagi wanita yang sedang halangan dan yang lainnya dapat bersantai di barak. Cukup lama breaknya kali ini, karena kebetulan juga hujan. Sore itu peserta hanya mondar-mandir, ada yang mandi, ada yang berbincang-bincang, ada juga yang tertidur kelelahan termasuk saya.  Setelah bangun tidur sekitar jam setengah enam saya langsung mencari toelet. Dan sangat luar biasanya, udah diujung ternyata antriannya panjang sekali.  Dan dalam keadaan menahan “itu”  aku bersabar menunggu giliran. Selanjutnya peserta melakukan sholat Maghrib dan Sholat Isya. Tapi selang antara waktu Maghrib dan Isya kami dibariskan untuk menerima konsumsi masih dengan cara yang sama, “ala-ala TNI”.

Kami berjalan menuju barak masing-masing, yang tentunya barak pria dan wanita dipisah. Di barak kami mempersiapkan peralatan yang harus dibawa saat jurit malam. Ini dia momen yang sangat krusial dan menegangkan. Yang pernah ikut kemah pramuka dan ada juga kegiatan jurit malamnya pasti sudah tidak akan terejut lagi dengan jurit malam dan apa saja yang akan terjadi saat itu, dan juga kami akan di “apai” saja. Peserta masih memakai bajuseperti siang tadi, namun kali ini dilengkapi dengan jaket tebal dan kaos kaki bola. Membawa godiie bag yang isinya sama seperti biasa ditambah dengan lotion anti nyamuk dan senter. Mula-mula peserta dibariskan perkelompok, sedangkan bagi yang sakit dikelompokkan terpisah yang disana dikawal oleh TNI dan tim medis. Kami diberi arahan-arahan sebelum  berangkat. Keberangkatan dibagi perkloter juga setiap kelompok dibagi lagi menjadi dua tim sehingga satu tim hanya terdiri sekitar delapan sampai dua belas orang. 

Di pos keberangkatan kami diberi tugas yaitu setiap orang diberi satu kata yang nantinya akan disusun selama perjalanan ke pos lain dan hasilnya diserahkan di pos lima. Aku dan teman setimku berangkat dengan pelan, karena selain gelap jalannya juga becek karena habis hujan. Penerangan hanya berasal dari lampu senter dan sebuah lampu emergensi. Di pos pertama adalah pos keagamaan. Kami diberi materi tentang toleransi. Di pos ini masih terbilang aman, kami tidak terkena hukuman dan teriakan yang berarti. Lanjut ke pos dua suasana sedikit mencekam. Karena salah satu tujuan dari jurit malam ini adalah untuk menguatkan mental, maka dari itu kakak-kakak panitia benar-benar menguji mental kami dan bagaimana sikap kami saat menerima tekanan. Di pos dua adalah pos logika dan penalaran. Kami diajak untuk berfikir kritis di pos ini. Sama halnya dengan pos dua, di pos tiga yaitu tentang kepemimpinan mental kami  kembali diguncang terutama bagi ketua tim terkait keputusan-keputusan apa yang mereka ambil. Perjalanan dilanjutkan ke pos empat yang merupakan pos Organisasi dan Pasca Organisasi yang orang-orangnya adalah para alumni organisasi. Ada sekitar lima belas orang yang ada disana. Satu Tim yang telah dipisah, dipecah lagi menjadi tiga dan dua orang. Dimana tiap-tiap pemecahan tersebut diberikan materi tentang  pentingnya organisasi. Kami lanjut lagi hingga ke pos lima. Dan di pos ini merupakan pos yang paling berkesan bagi saya, dimana ketika cewek yang ada di kelompok saya diperintahkan untuk berbaring diatas lumpur. Salah satu anggota di di kelompok kami tersebut tidak terima dengan intruksi dari kakak panitia terhadap cewek-ceweknya. Dia membela habis-habisan, sampai saking belanya ia tidak diizinkan untuk ikut melanjutkan perjalanan alias ditinggal di pos lima. Ketua diharuskan memilih untuk melanjutkan perjalanan tanpa anggota tersebut atau satu kelompok tidak lulus. Sontak kami langsung syok. Bagaimana mungkin kami tega harus meninggalkan salah satu teman kami. Akhirnya dengan pertimbangan yang panjang, kami melanjutkan perjalanan tanpa “dia”. Hatiku rasa tersayat, mana jiwa kesetiakawanan sebagai suatu kelompok. Bahkan ada salah satu cewe dikelompok kami yang menangis tak tega.  Seperti kata Uchiha Obito orang yang gagal dalam tugas adalah sampah, namun orang yang meninggalkan temannya lebih buruk dari sampah. Tapi untungnya setelah kejadian itu kelompok kami bertambah solid. Aku percaya bahwa setiap masalah pasti ada hikmahnya.

Kami sampai di depan barak dan berbaris sambil menunggu kelompok lain datang. Setelah semua terkumpul, sekitar jam 02.00 AM kami melakukan renungan. Di momen seperti ini yang seharusnya momen yang sedih-sedihnya, tapi karena kantuk yang datang menghampiri, eaa, sepertinya saya ketiduran dan tidak mendengar apa yang dikatakan kakaknya. Hanya sebagian yang terdengar, sehinngga momen sedihnya kurang dapat. Jam 02.30 AM acara selesai untuk hari ini. Saat memasuki barak, aku langsung saja berbaring di atas matras dan tertidur.  

Teriakan-teriakan keras membangunkanku. Peserta lain mondar-mandir gelabakan. Aku bingung sedang apa mereka. Nyawa masih belum kembali seutuhnya, setelah sebentar duduk di matras dan mulai connect dengan keadaan, aku baru sadar ternyata kami dibangunkan oleh panitia untuk melakukan senam pagi. Kami diharuskan bergegas, langsung saja aku mengambil goodie bag, memasang helm safety dan slayer yang entah ada di mana, lalu langsung kelapangan. Yang lain sudah  berbaris rapi. Aku ikut nyampring dengan barisan kelompok Teuku Umar tercinta.

Senam dipimpin oleh seorang instruktur senam dari pihak TNI. Sekitar setengah jam senam, azan berkumandang. Kami diarahkan ke mushola untuk melaksanakan Shalat Subuh. Usai Shalat subuh makan lagi dan dilanjutkan dengan outbond. Ada dua macam jenis permainan tapi permainan yang pertama hanya dilakukan oleh peserta laki-lakinya dan peserta perempuannya hanya jadi supporter. Outbond selanjutnya semua gender diizinkan untuk ikut. Outbond yang sangat menara menurut saya, dimana harus terjun dari menara yang lumayan tinnggi menggunakan tali. Selesai outbond, kami makan lagi makan lagi. Kemudian ibadah lagi. Lalu bersih-bersih.  Setelah itu pulang ke Fakultas Teknik.

Setiap situasi buruk yang menimpa pasti ada sisi positifnya. Bahkan jam dinding yang rusak sekalipun akan menunjukkan waktu yang tepat selama dua kali sehari. Maka tetaplah berfikir positif dalam hidup. Allah Maha Tau apa yang terbaik buatmu.

Kamis, 05 April 2018

Kesan dan Pesan LKMM-TD 2018 H-4 Universitas Lambung Mangkurat

TABLIGH AKBAR
Apa yang terfikir dibenakmu ketika mendengar kata tabligh akbar? Ceramah agama yang dipenuhi dengan seribu jamaah? Atau bahkan masih ada yang belum tahu makna kata tersebut? Secara etimologi  tabligh artinya menyampaikan dan akbar artinya besar.  Jadi arti tabligh akbar adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu ke khalayak ramai.
Acara tersebut dilaksanakan pada hari minggu 01 April 2018. Peserta diwajibkan memakai  gamis atau baju koko putih dan sarung bagi para akhwan dan untuk akhwatnya memakai jubah atau atasan putih panjang dengan kerudung berwarna navi. Hal yang unik adalah kami harus memakai sandal jepit  ukir dan slayer. Bayangkan saja bagaimana sensasinya, syukur-syukur tidak disuruh memakai helm safety. Serasa jadi pasukan jihad fisabilillah ntar.
Kami berkumpul di plaza pukul 07.30 WITA. Seperti hari-hari biasa hal yang dilakukan adalah mencek perlengkapan dan barang bawaan. Setelah itu kami diarahkan ke masjid kampus Al-Baytar yang jaraknya tidak terlalu jauh dari   Teknik Banjarbaru. Rute yang ditempuh oleh laki-laki dan wanita dipisah oleh panitia untuk menghindari benih –benih asmara. Sungguh bijak sana sekali mereka.
TAMAT.
Season dua.
           Usai sampai di dalam masjid, terdengar rawi dibacakan  disertai dengan lantunan syair maulid.  Penceramahnya adalah Ustadz Berry El Makky . Banyak pelajaran yang di dapat dari ceramah beliau. Apabila ingin mengenal Ustadz lebih jauh bisa follow ig beliau, yaitu @berrielmakky. Ceramah tersebut mengangkat tema “Miracle of Muhasabah” yang berakhir sekitar pukul 11.00 WITA.

Hidup bertanya kepada kematian, “Mengapa orang-orang mencintaiku tapi membencimu?” Kematian menjawab,” Karena kamu adalah dusta yang indah sementara aku adalah kebenaran yang menyakitkan.”

Minggu, 25 Maret 2018

Kesan dan Pesan LKKM-TD 2018 H-3 Universitas Lambung Mangkurat


LKMM-TD H-3
24 Maret 2018
           Jika kemaren LKKM hari kedua berbeda, hari yang ketiga ini lebih berbeda lagi. Tidak ada materi-materian, tidak ada duduk-dudukan yang bisa bikin bokong menjerit.  Dengan mengangkat tema “Mahasiswa juga masyarakat” peserta LKMM diajak terjun langsung ke masyarakat di desa Cempaka, Banjarbaru. Pakaian yang digunakan pun terbilang simple, yaitu mengenakan baju engineering ID dan celana training, dan bagi seorang muslimah yang berhijab memakai jilbab hitam.
Untuk mencapai lokasi yang ditentukan, peserta menggunakan sepeda motor sebuah berdua. Kalau bertiga, cabe-cabean, jadi tidak boleh. Pemandangan jalanan yang tidak terlalu ramai kendtiba-raan tiba-tiba membangkitkan hasrat dalam diriku. Hasrat akan kecintaan mendatangi tempat-tempat baru yang belum pernah aku datangi. Aku cukup menikmati perjalanan ini. Karena tidak seperti perjalanan biasanya yang hanya ada satu atau dua orang, kami disini berangkat rame-rame, atau istilah yang tidak aku mengertinya adalah kompoi. Silahkan translate sendiri, pemirsah.
             Sebelumnya, kami sudah diwajibkan membawa sapu lidi, cangkul, clurit, sekop, dan alat-alat kebersihan lain untuk digunakan sebagai senjata pengabdian kami. Setiap kelompok LKMM-TD juga telah ditentukan area mana yang harus dibersihkan. Dan kelompokku tersayang, kebagian daerah perumahan yang cukup padat. Jarak antar rumah sangatlah dekat. Tentunya merupakan alokasi perumahan yang kurang baik menurut ayah saya si pengamat lingkungan terkenal di jagat raya, namun sayangnya tidak diakui beliau sebagai anak.
Hal yang kami berikan pada warga bukanlah sesuatu yang berarti. Hanya sekedar membersihkan sampah dan rerumputan yang tentunya bisa mereka lakukan sendiri. Jadi bisa dibilang, kami yang harus berterimakasih kepada mereka, sudah diizinkan untuk memasuki “rumah” mereka dan secara tidak langsung mengajarkan kepada kami arti sebuah keikhlasan tanpa memandang apa yang diberikan dan apa yang diterima. Kadang, senyum dari warga dan antusiasme mereka dalam menyambut kami, menyentuh hati kecilku. Inilah apa yang dinamakan “warga”, sebuah komunitas kecil yang mau menerima kedatangan kami, si “bukan siapa-siapa” ini. Teruntuk mereka, terimakasih.
         Kegiatan berakhir sekitar pukul 11.30. Kami diarahkan kembali ke fakultas teknik. Sambil menunggu semua peserta terkumpul seluruhnya, kami dipersilahkan istirahat di dalam barisan. Mendengar yel-yel dari dua kelompok sambil berbagi makanan. Padahal baru beberapa kali bertemu teman sekelompok namun sudah terasa sesolid ini. Ka BE’EM dan panitia, salah satu tujuan program yang kalian rencanakan dengan hati yang matang telah terealisasikan. Percaya tak percaya, ada beberapa orang yang sudah merasakan sensasi berkumpul kelompok seperti berkumpul dengan keluarga.
          Pelajaran yang dapat dipetik kali ini, tidak ada pelajaran yang dapat dipetik! Karena yang dipetik itu buah dan sayur. Pelajarannya, kami diajak untuk merasakan atmosfir di masyarakat, karena kelak “tempat” itulah yang akan kami tuju. Bukan sekedar prodi tambang – pada “tambangnya” atau prodi kimia pada “lab” nya, melainkan masyarakat itu sendiri. Suatu lingkungan yang keras, dan apabila tidak mampu melewati tidak ada kata kasihan untukmu. Etika seperti apa yang membuat seseorang bertahan? Aku masih penasaran dengan jawaban atas pertanyaan itu. Jawabannya ada di depan mata.

Kau dapat melupakan orang yang tertawa bersamamu, tapi jangan pernah melupakan orang yang menangis bersamamu.
               

Jumat, 23 Maret 2018

Kesan dan Pesan LKMM-TD 2018 H-2 Universitas Lambung Mangkurat


Hari kedua LKMM-TD
20 Maret 2018
                Disini kami diwajibkan memakai baju sasirangan. Ya,  kain sasirangan yang merupakan kain khas Kalimantan Selatan. Selain itu, pelaksanaannya juga tidak berada di Fakultas Teknik, melainkan di gedung Bina Satria. Nuansa baru berbalut dengan cerita baru. Peserta diwajibkan datang 30 menit lebih awal  dari hari hari pertama. Untuk acaranya sendiri  terdiri dari talkshow dan forum grup discussion.
                Aku sangat senang ketika mengetahui salah satu narasumber dari talkshow tersebut adalah Kak Agus Sasirangan, yang merupakan idola aku semenjak beliau tampil di acara master chef. Dan yang lebih mengesankannya lagi dengan cerita perjalanan hidup kak Agus yang sangat menginspirasi. Kerendahan hati memancar dari cara beliau bercerita. Bertambahlah kekagumanku kepada beliau.
                Talkshow berikutnya bertema tentang “Tebar Pesona”. Bukan tebar pesona dalam arti yang denotasi tapi itu merupakan kepanjangan dari tekan bersama permasalahan sosial dan narkoba. Ya, tahulah yang namanya anak muda, kalau disuguhkan dengan materi yang sejenis itu hanya beberapa persen saja yang mendengarkan dengan seksama, sisanya  kaum-kaum jahiliah laknat seperti saya melakukan aktivitas yang lain. Ngupil lah, tidur lah, mengerjai teman lah. (sebelumnya maaf kepada BEM dan seluruh panitia karena tulisan ini terlalu jujur).
                Acara kedua adalah FGD.  Setiap kelompok diwajibkan mengirim tujuh orang delegasi untuk mengikuti acara tersebut. Tema yang diangkat pun bermacam-macam, dan menurut saya tema yang paling menarik adalah mengenai “Lulus tepat waktu atau lulus diwaktu yang tepat”.  Dari awal saya berharap tema tersebut dapat menariksebuah perdebatan yang sengit. Namun, diskusi tetap berjalan sewajarnya dengan suasana yang anget-anget panas.
                Setelah semua rangkaian acara selesai, kami dipersilahkan pulang. Banyak pelajaran yang aku dapat kali ini. Terutama kepedulian pada teman sekelompok maupun lingkungan sekitar. Semoga dengan adanya LKMM-TD ini, aku bisa menjadi pribadi yang lebih percaya diri, berani mengambil resiko dan tentunya memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Saya memang seseorang yang melangkah dengan lambat, tetapi saya tidak akan pernah berjalan mundur ke belakang.

Kata mutiata
Perjalanan sejauh rubuan mil pasti dimulai dengan satu lanngkah.

Bonus
Jika kau dilempar batu oleh seseorang, janganlah membalasnya melempar balik dengan batu, tapi balaslah dengan melempar bunga kepadanya. Tapi usahakan potnya ikut juga :)



Kamis, 15 Maret 2018

Kesan dan Pesan LKMM-TD Universitas Lambung Mangkurat


Apa itu LKMM-TD?
LKMM-TD adalah singkatan dari latihan kepemimpinan manajemen mahasiswa tingkat dasar. 

09 Maret 2018 pukul 20.15 PM
“Pergilah nak, Ibu merestui, dan do’a Ibu menyertai.”
Sejenak aku seperti melihat seulas senyuman dari suara lembut yang keluar dari speaker handphone. Senyuman itupun menular padaku. Dengan hati yang mantap dan tak ada keraguan, aku Rahimanisa siap untuk mengikuti LKKM-TD.  Terimakasih Ibu.

Lamunanku buyar, ketika mendengar teriakan dari teman-teman serumahku. Mereka tengah asik mempersiapkan segala keperluan buat besok. Tak mau ketinggalan, aku pun ikut nyampring dengan mereka. Menyetrika pakaian, memasukkan segala keperluan kedalam goodie bag, dan yang paling aku ingat, menulis 750 kata di jurnal dalam semalam. Menyenangkan. Haha, tapi bohong.

H-1 sebelum LKMM-TD. Aku sangat menikmati momen ini. Bercanda dengan yang lain, berbagi cerita, mengetahui kebiasaan masing-masing, bahkan menertawakan hal yang tak penting. Kalau ada yang bilang pertemanan hanyalah gudang sandiwara, mungkin orang yang mengatakan hal tersebut terlalu banyak makan micin. Ya, micin. Orang itu hanya belum menemukan orang-orang seperti kalian, teman-temanku. Dan detik ini, aku do’akan ia menemukannya. Dan untukmu, “teman” yang aku beri tanda kutip, terimakasih. Entah angin apa yang membawanya, tiba-tiba muncul di depan rumah. 

00.00 - BolPoin snowman V-5 menari gemulai di atas kertas putih tanpa garis. Terlihat beberapa orang gadis tengah bergelut dengan bahan tulisan dengan kening yang mengerut. Beberapa keluhan halus kadang keluar dari mulut mereka. Mata yang sudah mulai memerah karena mengantuk saling beradu. “Mau menyerah?” tidak. Karena kita anak teknik.

10 Maret 2018 pukul 06.30 AM
Plaza teknik menguning. Helm safety yang sudah menjadi ciri khas anak-anak engineer tampak mengkilat disapa matahari pagi. Raut muka yang harap-harap cemas masih melekat. Bisa dikatakan berasa PKKMB untuk yang kedua kalinya. Namun kali ini lebih santai. Tidak banyak suara-suara “indah” yang menginging di telinga. Tak banyak yang kuingat disini, karena termasuk seseorang yang memiliki ingatan terbatas. Saya kembalikan pada sang narator.

09.00 AM - Peserta LKMM-TD diarahkan ke aula teknik yang berada di lantai tiga. Dengan terkantuk-kantuk Nisa mengikuti arahan tersebut. Langkahnya gontai saat menaiki tangga. Wajahnya yang seperti orang tidak mandi tiga hari  tersenyum hangat pada rekan sekelompoknya. TAMAT. 

        10.00 AM – Yaelah si narator kaga niat amat bantu nyeritain. Kembali bersama saya Rahimanisa, pada jam segini adalah momen yang ngantuk sengantuk-ngantuknya. Mungkin beberapa orang setuju dengan pendapat saya yang satu ini. Padahal jika dilihat dari materi yang disuguhkan cukup menarik. Untungnya, untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, panita menyelingi dengan penyajian yel-yel dari berbagai kelompok. Sungguh mulia sekali hati mereka.

           Satu lagi. Hal yang berkesan adalah ketika detik-detik menjelang kematian pulang. Disana peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Suasana mulai memanas. Saya sangat mengapresiasi teman-teman yang berani mengeluarkan kritik dan saran. Terlebih pada teman yang mampu membalut kritik yang membangun dengan mengedepankan rasionalitas dan mengesampingkan emosional pribadi. Orang-orang seperti inilah yang teknik cari. Orang-orang yang seperti inilah yang Universitas Lambung Mangkurat inginkan. Orang-orang yang seperti inilah yang kau dan aku perlukan untuk bersama-sama mengubah dunia. 

                Bonus kata, “kami diberi makan.”

Epilog
                Terimakasih kepada semua pihak yang membantu sehingga tulisan ini dapat dipublikasikan tanpa terkendala kuota. Terimakasih juga saya ucapkan kepada seluruh panitia yang telah mencurahkan fikiran dan tenaganya sehingga LKMM-TD tahun 2018 ini dapat terlaksana. Terimakasih juga kepada teman-teman yang sudah mau membaca mendo’akan saya mejadi cakep. 

Rangkaian acara LKMM-TD pertama lancar, karena do’a salah satu ibu seseorang terkabul.

Jangan katakan pada Allah, “Aku punya masalah yang besar”, tetapi katakanlah pada masalah, “Aku punya Allah Yang Maha Besar”. – Ali bin Abi Thalib