Kamis, 02 Juli 2015

Domain Mendung (Manusia Perahu Sudianto)

Meminjam gigil hujan;
lelaki setengah berbulu menerka kelam
di sudut cemara
orang-orang berhamburan memburu sampah; padahal di hadapan bulan makanan siap lahap.

Dalam domain mendung. 12 cucumu terkurung lelap. Jeruji karat menggulung dogma di khilafnya.
kemudian lelaki berbulu itu berpendar membentur sajadah, sujud, dan rak-rak zikir di pangkuan senja. Mantra tajam melesat dari bukit-bukit yang ia anut. Kini abu adalah kepulan padat dari cahaya. Bukan wirid-Mu yang mengalun.

ini langit kelam tempat mendung berhamburan. Surau tanpa atap doa. Takbir menolak terang jendela. Semakin kandas kelam menusuk mendung.

Biodata Penulis
Manusia Perahu adalah nama pena dari Sudianto. Lahir di Pulau Sapeken (Madura). Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep. Juara III Lomba Cipta Puisi se-Madura 2010 dengan puisinya yang berjudul "Pemuda Harapan Bangsa" yang diandalkan oleh Komunitas Jiil Ekspsional. Puisinya di muat dalam antrologi Munajat Sesayat Do'a: 100 Penyair Puisi Tingkat Nasional dengan judul karyanya "Merindu Tanah", lomba diadakan oleh FTD (Forum Tinta Dakwah) Riau 2010.

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran Anda sangat kami butuhkan. Berkomentarlah dengan sopan dan tidak mengandung spam