Sabtu, 18 Juli 2015

Puisi: Mati dalam Ketakutan (Karya Aqsha Al Akbar)

Kata-kata apa yang dapat kukatakan nanti pada anak dan cucuku?

Hilangnya fondasi melibatkan caci.
Sikap apa yang dapat kutunjukkan nanti pada cucu dan cicitku?
Hilangnya budi dan moral, mendegradasi impian suci.

Renta dan gelisah aku mendikte keluguan batin.
Perlahan kucurahkan desakan terakhir menuju harapan.
Ini bangsa semakin tercabik, diguncang jutaan sabda yang
menyeret luka.
Pada apa sesungguhnya aku berkata, seandainya kupunya
rangkaian cinta?

Dogma dan paradigma dikikis habis, dari pedang fundamentalis.
Pembenaran hanya alat menentukan kebenaran.
Fatwanya membelenggu kasidah kehidupan.
Dan keresahan hanyalah sebagian dari tembang yang sumbang.

Benarkah ini drama yang disusun dari barisan ayat?
Yang dipuja dan disematkan dalam cerita tentang pembunuhan?
Masih, aku renta dan gelisah mendikte plot yang tersaji
di tengah bangsa ini.
Dan klimaks hanya milik kebengisan semata.

Sudah, sudah aku berbicara dalam nuansa makian.
mencoba membakar naskah yang perpeluh darah.
Tapi, aku tergerus dalam arus tak bermuara.
hanyut beserta kata dan harapan.
aku malu, aku sedih, aku terus renta dan gelisah melihat mereka,
mereka yang turut bisu dan tuli,
mereka yang mendengar kala bicara, mereka yang berbicara kala
mendengar.
Mereka yang hanya bisa sujud ketika satu pada angkuh.

Oh rakyat, rakyat yang ini dan itu,
rakyat teriak dalam diam,
rakyat menangis dalam sendu
rakyat yang renta dan gelisah menunggu kebijaksanaan waktu.
Berakhir hilang tergulung debu.

Oh rakyat, rakyat yang banyak dan yang sedikit,
rakyat yang membunuh kesesatan.
Rakyat yang menantang kebiadaban.
Terpecah dalam ruang dan berangkulan pada nisan.

Sekali lagi, aku renta dan gelisah mendikte kemarahan.
Tersesat dalam labirin kebencian.
Terombang-ambing dalam candu fanatisme.
Hingga terbunuh pada konklusi renta dan kegelisahanku.



Biodata Penulis
Aqsha Al Akbar: Mahasiswa S-1 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran Anda sangat kami butuhkan. Berkomentarlah dengan sopan dan tidak mengandung spam