Sabtu, 11 Juli 2015

Puisi: Gadis yang Membunuh Kecewa (Karya Dianna Firefly)

Gadis itu pernah bertanya, di mana kecewa merenggang nyawa
yang berakar pada setiap liang lahat di ujung desa
yang selalu memanggil pulang pemuda-pemudi dari kota untuk
merenda duka
memaksa tua renta-tua renta ke dalamnya
lewat mata yang binar asa meski sembab penuh tanya
gadis itu membunuh kecewa

Ia bertanya lagi, di mana kecewa merenggang nyawa
yang menyerupai batu nisan hina dina
yang selalu memanggil pulang pemuda-pemudi dari kota untuk
mengukir nama mereka
Memaksa tua renta-tua renta mengeja aksara di dalam
makamnya
Lewat mata yang binar asa meski sembab penuh tanya
gadis itu membunuh kecewa untuk kedua kalinya

Sekali waktu ia bertanya lagi pada saya, di mana kecewa
meregang nyawa
yang menjelma jadi roh-roh penghuni neraka
yang selalu memanggil pulang pemuda-pemudi dari kota untuk memanjatkan doa memaksa tua renta-tua renta mencipta cerita petuah tentangnya
Lewat mata yang binar asa meski sembab penuh tanya
gadis itu membunuh kecewa tanpa sisa

Bertahun telah lalu, kami tak pernah bertemu
segala lesat hilang, kabarnya ia mati tenang
bawa segala kecewa dari semua rezim di tanah tercinta
Dengan senyum bahagia ia berkata:
"Jangan paksa pemuda-pemudi, jangan bunuh tua renta-tua
renta!
Paksa diktator-diktator gila, penguasa gila mati segera!
Revolusi!"

Gadis itu menunggu di alam baka.

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran Anda sangat kami butuhkan. Berkomentarlah dengan sopan dan tidak mengandung spam