Jumat, 24 Juli 2015

Islam di Rusia (Bagian 1)

Islam di Rusia (Bagian 1)

Potensial Menjadi Kekuatan Baru Islam Dunia

Yulika Sastria Daya, host JEJAK islam dan Backpacker yang rerun di TV One, ketika bertugas ke Moskow berhasil melihat perkembangan komunitas muslim di Negeri Beruang Merah itu dari dekat. Pengalamannya ia ceritakan untuk pembaca alKisah... 

RUSIA, negara yang berada di sebelah utara benua Asia dan timur benua Eropa, kini memberi kebebasan warga negaranya untuk memilih agama menurut kepercayaan masing-masing. Padahal waktu negara ini masih menjadi bagian dari Uni Soviet, ajaran agama apa pun tidak diperbolehkan berkembang disini. Seluruh tempat ibadah ditutup. Literatur agama dimusnahkan. Pemimpin umat beragama pun memperoleh tekanan keras. Mereka tidak memiliki kesempatan untuk bersosialisasi. Namun kondisi ini berubah membaik, sejak Uni Soviet jatuh tahun 1991. Rusia memberi kebebasan warga negaranya untuk memeluk agama sesuai kepercayaan mereka masing-masing. 

Mayoritas penduduk Rusia kini, hampir 80%-nya memeluk agama Kristen Orthodoks. Pemeluk agama Islam sendiri sekitar 25 juta jiwa atau 15% dari total penduduk Rusia yang keseluruhannya sekitar 145 juta jiwa.
Muslim di Rusia sebagian besar berada di Tatarstan dan Bashkirs. Sebagian lagi tinggal di antara suku bangsa minoritas, seperti Dageshtan, Ingushetia, dan Chechnya. Selain penduduk asli, status pemeluk agama Islam di sana awalnya imigran dari negara tetangga yang dulu merupakan bagian daru Uni Soviet, seperti Kirgistan, Uzbekistan, dan Kazakhstan. 

Menurut catatan sejarah, syi'ar Islam pertama kali masuk di wilayah Dageshtan pada abad kedelapan. Tahun 922 Masehi, pemerintah Islam pertama berdiri dengan nama Volgabulgaria. Tidak lama kemudian, bangsa Tatarstan ikut memeluk agama Islam, hingga akhirnya menjadi mayoritas Islam terbesar di Rusia. 

7.000 Masjid
Melihat perkembangan agama Islam di Rusia sungguh mengharukan. Tahun 1522, sejarah kelam penindasan kaum muslim di Rusia tidak bisa dilupakan. Berawal dari penakhlukan Kazan, ibu kota Tatarstan, ketika Tsar Rusia berkuasa. Masjid-masjid dihancurkan. Terjadi diskriminasi. Umat Islam disana hanya diperbolehkan bekerja di sektor rendahan. Gerak mereka dibatasi di semua bidang. 

Penderitaan kaum muslim di negara ini berlanjut dengan pengusiran bangsa Tatarstan. Mereka diminta memilih: tinggal di wilayah yang sangat jauh di Rusia, atau masuk dalam kekuasaan Ottoman Turki. Tidak mengherankan bila mayoritas bangsa Tatarstan kini tinggal jauh dari tanah airnya sendiri. 

Penderitaan umat Islam belum berakhir. Rezim komunis ketika pemerintahan Uni Soviet berkuasa melarang semua ajaran agama berkembang. Masjid-masjid ditutup dan dialihfungsikan menjadi gudang. Bahkan ketika Stalin berkuasa tahun 1944, deportasi besar-besaran terjadi. Kaum muslim terpaksa pindah ke negara satelit Uni Soviet, seperti Uzbekishtan, Kazakhstan. Ratusan ribu orang bekerja dalam skala industri massif sistem Gulag Soviet. 

Namun kondisi membaik setelah pemerintahan komunis Uni Soviet hancur tahun 1991. Kehidupan beragama, terutama syiar Islam, tidak lagi mendapat tekanan dari pemerintah. Selama 15 tahun terakhir, perkembangan muslim di Rusia meningkat 40%. Tempat beribadah pun bebas dibangun. Sekitar 7.000 masjid kini berdiri dan digunakan untuk kaum muslim beribadah.


0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran Anda sangat kami butuhkan. Berkomentarlah dengan sopan dan tidak mengandung spam